acan putra
Selasa, 08 Mei 2018
Kamis, 14 Januari 2016
Betapa besarnya pengorbanan seorang Ayah yang anda ataupun saya tidak menyadarinya sebab Ayah tidak pernah mengungkapkan ini pada anak-anaknya, dia melakukan dan terus melakukan ini demi anak-anaknya tanpa mengharapkan balasan dari sang anak hingga beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir,
Memang dari sisi Agama, Ulama telah banyak menjelaskan tentang keutamaan antara seorang Ayah meupun ibu, dimana peran ibu tiga kali lebih mulia dari Ayah, sebagaimana Sabda Rasulullah :
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Bahkan hal ini diperkuat oleh Ayat Al Qur’an :
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Qs. Al-Ahqaaf : 15)
Namun, banyak yang tidak mengetahui kelebihan seorang Ayah yang sering di rahasiakan sang Ayah kepada anaknya, untuk lebih jelasnya simak kisah berikut yang kami kutip dari log.palingseru.com :
Mungkin ibu lebih kerap menelpon untuk menanyakan keadaanku setiap hari, tapi apakah aku tahu, bahwa sebenarnya ayahlah yang mengingatkan ibu untuk meneleponku? Semasa kecil, ibukulah yang lebih sering menggendongku. Tapi apakah aku tau bahwa ketika ayah pulang bekerja dengan wajah yang letih ayahlah yang selalu menanyakan apa yang aku lakukan seharian, walau beliau tak bertanya langsung kepadaku karena saking letihnya mencari nafkah dan melihatku terlelap dalam tidur nyenyakku.
Saat aku sakit demam, ayah membentakku “Sudah diberitahu, Jangan minum es!” Lantas aku merengut menjauhi ayahku dan menangis didepan ibu.
Tapi apakah aku tahu bahwa ayahlah yang risau dengan keadaanku, sampai beliau hanya bisa menggigit bibir menahan kesakitanku.
Ketika aku remaja, aku meminta izin untuk keluar malam. Ayah dengan tegas berkata “Tidak boleh! ”Sadarkah aku, bahwa ayahku hanya ingin menjaga aku, beliau lebih tahu dunia luar, dibandingkan aku bahkan ibuku?
Karena bagi ayah, aku adalah sesuatu yang sangat berharga. Saat aku sudah dipercayai olehnya, ayah pun melonggarkan peraturannya.
Maka kadang aku melanggar kepercayaannya. Ayahlah yang setia menunggu aku diruang tamu dengan rasa sangat risau, bahkan sampai menyuruh ibu untuk mengontak beberapa temannya untuk menanyakan keadaanku, ”dimana, dan sedang apa aku diluar sana.”
Setelah aku dewasa, walau ibu yang mengantar aku ke sekolah untuk belajar, tapi tahukah aku, bahwa ayahlah yang berkata: Ibu, temanilah anakmu, aku pergi mencari nafkah dulu buat kita bersama.
Disaat aku merengek memerlukan ini – itu, untuk keperluan kuliahku, ayah hanya mengerutkan dahi, tanpa menolak, beliau memenuhinya, dan cuma berpikir, kemana aku harus mencari uang tambahan, padahal gajiku pas-pasan dan sudah tidak ada lagi tempat untuk meminjam.
Saat aku berjaya. Ayah adalah
Rabu, 02 Desember 2015
Ujian iman.
Tergoda Wanita Lain, Bacalah Nasehat Rasulullah Ini
Jika engkau melihat seorang wanita, lalu ia memikat hatimu, maka segeralah...
Rumput tetangga kelihatan lebih hijau. Pepatah ini agaknya menggambarkan jika seorang pria yang telah menikah tertarik wanita yang lebih cantik, menarik dan tampak lebih dari segela hal daripada sang istri.
Lalu bagaimana pria muslim menghadapi godaan tersebut?
Godaan akan muncul dari mana saja, baik ketika di jalan, tempat kerja, Masjid atau di manapun seorang suami berada.
Tetapi kesetiaan yang kemudian menentukan keputusan seorang suami. Seperti kisah Rasulullah yang mencontohkannya dengan sangat baik.
Kala itu Rasulullah masuk ke Masjid Nabawi dalam keadaan rambut masih basah setelah mandi jinabat, kemudian Rasulullah mengatakan kepada para sahabat;
"Jika engkau melihat seorang wanita, lalu ia memikat hatimu, maka segeralah datangi istrimu. Sesungguhnya, istrimu memiliki seluruh hal seperti yang dimiliki oleh wanita itu."
(HR. Tirmidzi)
Tuntunan dari Rasulullah itu mengingat istri adalah seseorang yang halal dan telah mengikatkan janji kepada sang suami. Dan sejatinya selera seseorang akan cenderung sama, hanya ditutupi oleh godaan setan atas izin dari Allah.
Handphone
Nasehat buat diriku dan buat kita semua juga
" HAPE "
Katanya engkau dibuat untuk
menyambung sulaturrahim,
Orang bilang connecting people, tapi
tersambunglah yang jauh dan
hancurlah yang dekat..
Bertamu .. main hape. Ngaji juga main hp .
Terima tamu .. main hape.
Bekerja .. main hape.
Belajar .. main hape.
Sambil makan .. main hape.
Di tengah keluarga main hape.
Nemenin suami main hape.
Kiamatkah duniamu tanpa hape.
Kadang terlihat dua orang saling
duduk berhadapan, tidak berbicara
sama skali, krn salah satu atau
keduanya sibuk main hape Kalaupun
hrs bicara akhirnya tidak nyambung
dan muncul sikap tidak lg peduli.
Punya masalahpun bkn lg
mendatangi keluarga yg dekat, tp
membahas di sosmed rasanya lbh
'afdhal'.
Manusia menjadi 'ada tapi tiada'.
Sahabat.....
jasad jasad yang telah menjadi
zombie berkeliaran.
Hidupnya hanya seputar dunia dalam ponselnya.
Basahnya embun pagi
hangatnya
matahari pagi
jabat erat tangan
sahabat telah hilang dan diganti dg
gambar gambar mati pd ponsel
Gerak petualangan akan hebatnya
bumi jg sdh diganti hanya dg gerakan telunjuk dan jempol
Wajah wajah mulai pucat tubuh
mulai ringkih dan pahala pahala
berterbangan sia sia sbg resiko
terburuk yg mungkin dimiliki, sedang
engkau tak kemana mana dan belum
melakukan apapun selain
menggerakkan jempol dan jarimu pd
layar kecil yang penuh sihir ini.
Hidup dalam kematian itu adl
keniscayaan, tapi mati dalam
kehidupan itu pilihan....
Maka bangunlah hiduplah
sebagaimana manusia itu hidup
Saat suami/istri datang, simpan hapemu!
Saat anak bercerita, simpan hapemu!
Saat ibu ayah bicara, simpan
hapemu!
Saat tamu berkunjung, simpan hapemu!
Saat rumah bau berantakan, simpan
hapemu!
Saat matahari merekah, udara sejuk
angin semilir burung bersiul, anak
tertawa riang, orang berbicara, simpan
hapemu!
Perhatikan duniamu dg seksama.
Sebab nikmat Ilahi ada di sana.
Surgamu
ada hanya jika kau
perhatikan sekelilingmu dan ikut
andil dalam perbaikan pada dunia
nyatamu.
Hiduplah!
Engkau belum mati, tapi sudah
bertingkah seperti mayat.
SEMOGA MANFAAT..
TETAP TETSENYUMLAH..
Senin, 30 November 2015
Hidup itu indah kalau kita mensyukurinya..
"Semua masalah dan kesulitan ada solusinya dalam Al Quran" Ketika kita mengeluh : “Ah mana mungkin…..”
Allah SWT menjawab : “Jika Aku menghendaki, cukup Ku berkata “Jadi”, maka jadilah. (QS.Yasin : 82) Ketika kita mengeluh : “Capek banget….”
Allah SWT menjawab : “…dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat”. (QS.An-Naba : 9) Ketika kita mengeluh : “Berat banget... nggak sanggup rasanya…”
Allah SWT menjawab : “Aku tdk membebani seseorang, melainkan sesuai kesanggupan.” (QS.Al-Baqarah : 286) Ketika kita mengeluh : “Stres nih bingung”
Allah SWT menjawab : “Hanya dengan mengingatku hati akan menjadi tenang”. (QS.Ar-Ra’d : 28) Ketika kita mengeluh : “Yaaaahh… ini sepertinya semua bakal sia²..”
Allah SWT menjawab :”Siapa yg mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarah sekalipun, niscaya ia akan melihat balasannya”. (QS.Al- Zalzalah : 7) Ketika kita mengeluh : “Kemana semua orang.. gak ada seorangpun yg mau bantuin…?”
Allah SWT menjawab : “Berdoalah (mintalah) kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan utkmu”.(QS.Al-Mukmin : 60) Ketika kita mengeluh : “ Duh..sedih sekali rasanya…” Allah SWT menjawab : “La Tahzan,..Innallaha Ma’ana... Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah SWT beserta kita. (QS.At-Taubah : 40) Ketika kita mengeluh : “ampuuun kenapa sih susah amat nih kerjaan…” Allah SWT menjawab : “sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (QS.Al-Insyirah : 6-7)
Segeralah kembali kepada-Nya..
Karena semua kebutuhan kita ada padaNya... Bagikan insyaallah bernilai pahala..
Amiin Ya Rabbal'alamiin....
Minggu, 29 Maret 2015
tak ada judul
Tuhan, aku ga tau lg mesti mengadu keluk kesah ku ini kepada siapa.. aku tau waktu tidak bisa d putar balik lg krn itu mustahil, aku cm berharap sedikit keajaiban. Aku memohon dgn segala sujud syukur ku kpda mu ya robb, tolong pertemukan aku dgn dia. Aku gak mnta waktu banyak buat, aku cm butuh waktu sedikit buat mnta maaf atas cara ku k dia.
Dan aku juga bakal trima sepahit apapun itu keputusan dia..
Aku sadar aku telah jahat k dia, dan aku menyesalinya krn dia ga pantas mndapatkan kekecewaan yg dh aku kasih. Dan aku berharap bgt wlaupun itu mustahil, aku pngen skali lg dapt kesempatan untuk mmperbaiki smuanya.
Tuhan.. aku sayang sama dia
Ku cm bisa berdoa yg terbaik buat dia, krn mngkin bukan aku yg dia ingin dan
Andaikan aku bisa dapatkan pnganti dia, aku akan dengan hati menjaga dia, karena aku ga mau terjerat dlm penyesalan yg tak bertepi yang slalu menyelimuti hari²ku. Dan aku ga mau itu terulang buat yg kedua kali..
Aku slalu menangis dl kesendirian disaat aku ingat dia rasa penyesalan datng merajah hati dan fikiranku.
Kl sampai waktuku dh tiba, dan d sisa umur ku belom bsa ketemu buat menyampaikan kata maaf. Aku harap ada seseorang yg bisa niat tulus ku ini k dia..
Tuhan.., tolong jaga dia, kasih dia kebahagiaan yg mungkin blom bisa aku kasih. Doaku slalu menyertainya..
Masih banyak kata yg mngkin lom sempat aku sampaikan, krn mang trlau bnya bebanku yg ga mnkin bsa d sampaikan dgn kata.
Aku sadar ini suratan yg telah engkau tulis buat hambamu ini, dan aku terima sebab akibat yg dh aku lakukan walaupun selalu menagis dl rasa penyesalan..
raga tak sempurna
Tiada arti ku melangkah..
Hanya kuat menghela nafas..
Ku ingin duduk menunggu senja..
Menunggu langit kapan terjatuh..
Tiada arti ku bicara..
Tanpa teman membagi cerita..
Begitu banyak pendengaranku terbuang..
Suatu nanti saat ku tenang..
Ku telaah jejak sisi ku..
Membuai duniaku yg hilang..
Kembalikan satu senyumku..
Dimana saat ku memulainya..
Ku cari sepercik kasih..
Dimana satu sisi..
Mengerti arti terluka..
Sebelum matahari
Terbit kemabali .
Kasih pilihlah dia jika
Engkau bahagia
Aku rela asal kau bisa
Bahagia bersamanya